Rabu, 11 Mei 2011

INSTING PADA HEWAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         LATAR BELAKANG
 Semua mahluk hidup: tumbuhan, binatang dan manusia, tentu didefinisikan dengan kata “hidup“. Secara prinsip, hidup (life) merupakan suatu kapasitas untuk dapat bergerak sendiri. Aristoteles mengatakan bahwa segala sesuatu dikatakan hidup karena mereka bergerak sendiri oleh semacam gerakan dan gerakan ini adalah dari dalam diri sendiri dan bukan dari faktor luar. Di dalam dunia materi, kehidupan ditandai oleh suatu gerakan dari dalam, yang menghasilkan suatu pertumbuhan. Dan pergerakan ini dimungkinkan karena adanya beberapa bagian atau organ yang saling berhubungan, sehingga terjadi suatu gerakan maupun pertumbuhan. Yang perlu ditekankan di sini adalah pergerakan (movement) tidak hanya diartikan secara sempit, yaitu  perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain namun juga dalam arti luas, yaitu suatu operasi yang datang dari dalam. Jadi dalam hal ini, sesuatu disebut hidup kalau mempunyai operasi yang disebabkan oleh sesuatu dari dalam. Mainan tidak dapat disebut benda hidup, karena pergerakannya dikarenakan faktor luar, seperti baterai. Sebaliknya, tumbuhan adalah mahluk hidup karena dapat bertumbuh sendiri karena suatu pergerakan dari dalam. Prinsip dari operasi dalam kehidupan ini  dimanifestasikan sebagai: nutrisi (nutrition), pertumbuhan (growth),  reproduksi (reproduction), daya gerak (locomotive), pengetahuan rasional (rational knowlege),  keinginan (desire) yang disebabkan oleh pengetahuan perasa (sense knowledge / sense appetite) atau pengetahuan rasional (rational knowledge) . Prinsip dari semua pergerakan (dari dalam) dan semua manifestasi di atas disebut jiwa. Oleh karena itu, jiwa adalah prinsip utama dari hidup, dimana tanpa jiwa tidak ada kehidupan.
 Hierarki atau tingkatan kehidupan, dari tumbuhan, binatang, manusia, mempunyai tingkat kesempurnaan, yang terletak pada derajat partisipasi dalam kesempurnaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Tingkat kesempurnaan ini dibagi tiga, yang terdiri dari tumbuhan, binatang dan binatang rasional, Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa hidup ditandai oleh pergerakan. Semakin pergerakan tersebut sempurna, maka tingkat hidup mereka akan semakin sempurna. Tingkat yang paling bawah berdasarkan kategori ini adalah tumbuhan. Mereka bergerak sendiri berdasarkan operasi tumbuhan (vegetative operation), seperti: mengambil makanan (nutritive), pertumbuhan, reproduksi. Namun, pergerakan tumbuhan hanyalah mengikuti apa yang telah diberikan Tuhan di dalam kodrat mereka sebagai tanaman. Bunga mawar tidak dapat berlari untuk menghindari kucing yang akan merusak keindahan bunganya.
Tingkat yang lebih tinggi dari tumbuhan adalah binatang, karena mereka mempunyai semua yang dimiliki tumbuhan ditambah dengan sense knowledge atau mungkin dapat diterjemahkan sebagai pengetahuan perasa. Hal ini memungkinkan binatang mempunyai kemampuan bergerak untuk mendapatkan sesuatu yang baik maupun menghindari sesuatu yang buruk. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan oleh mereka, seperti: makan, berburu, lari, dll didasarkan pada pengetahuan yang didapatkan melalui operasi dari sense knowledge, yang dilakukan bersama dengan insting (instinct). Semakin sempurna indera (sense) dari binatang, maka semakin sempurna juga pergerakan mereka. Oleh karena itu, kapasitas sense knowledge dari binatang senantiasa berbarengan dengan kapasitas pergerakan, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mendapatkan yang baik dan menghindari yang jahat.
Oleh karena itu, pergerakan binatang lebih sempurna dibandingkan dengan pergerakan tumbuhan, karena didasarkan oleh tindakannya  untuk merasakan sesuatu. Melalui sensasi, mereka mempunyai masukan yang sesungguhnya yang dimanifestasikan dalam tindakan mereka, juga mempunyai fungsi yang berhubungan dengan indera-indera, daya penggerak, dan juga pergerakan selera, sehingga secara kodrat dapat menginginkan, takut, menyenangi atau membenci obyek yang mereka rasakan. Daya pergerakan (locomotive) dan pergerakan selera (appetite) dari binatang mengikuti pengetahuan perasa (sense knowledge) mereka. Kita melihat bahwa kalau kucing didatangi majikannya yang menyayanginya dan senantiasa memberi dia makan, maka dia akan mendekat. Sebaliknya, kalau dia didatangi oleh anjing, dia akan tahu bahwa ada bahaya yang mendekat, sehingga dia lari atau berusaha untuk bertahan kalau tidak mungkin lari. Dan hal-hal ini tidak dipunyai oleh tanaman.
Namun, pergerakan dari binatang hanyalah didasarkan dari insting mereka, dan mereka tidak dapat menentukan tujuan akhir dari pergerakan mereka. Walaupun laba-laba dapat membuat jaring yang indah, namun tidak menentukan secara sadar dan memberikan pertimbangan akan ukuran, besaran dari jaring-jaring tersebut dari awal, sehingga mencapai suatu ukuran yang telah dipikirkan sebelumnya. Semua yang dilakukannya bukanlah pada perencanaan berdasarkan suatu tujuan akhir, namun hanya berdasarkan instingnya untuk membuat sarang dan mendapatkan makanan. Contoh lain termasuk melawan hewan, perilaku mencari pasangan, fungsi melarikan diri internal, dan membangun sarang. Istilah lain untuk konsep yang sama adalah perilaku bawaan. Tindakan insting  berbeda dengan tindakan berdasarkan pembelajaran yang dilayani oleh ingatan dan yang memberikan reaksi individual disimpan sukses dibangun di atas pengalaman tanpa memiliki kurva belajar, siap untuk digunakan tanpa belajar. Pada tingkat yang lebih tinggi dari binatang adalah binatang yang berakal budi, atau manusia. Manusia mempunyai pergerakan yang lebih sempurna dibandingkan dengan binatang, yang dimungkinkan karena manusia mempunyai akal budi, sehingga manusia dapat mengatur dan menyusun cara tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1.2         RUMUSAN  MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian insting pada hewan?
2.       Jelaskan pengaruh insting tersebut terhadap kehidupan hewan dan lingkungan sekitarnya?
3.      Apa manfaat insting bagi keberlangsungan hidup hewan itu sendiri?
1.3         TUJUAN  PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.    Menjelaskan pengertian insting, khususnya pada hewan.
2.    Menjelaskan pengaruh insting pada kehidupan hewan dan juga terhadap lingkungan sekitarnya .
3.    Menjelaskan manfaat insting bagi keberlangsungan hidup hewan itu sendiri.

BAB  II
PEMBAHASAN
2.1    PENGERTIAN  INSTING

A.   Definisi Ilmiah

Istilah "insting" telah memiliki penggunaan yang panjang dan beragam dalam psikologi. Pada 1870-an, Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama. Pada waktu itu, psikologi terutama cabang filsafat, tetapi perilaku menjadi semakin diuji dalam kerangka metode ilmiah. Penggunaan metode ilmiah menyebabkan definisi istilah semakin ketat, dari abad ke-19 perilaku yang paling sering diulang dianggap insting. Dalam sebuah survei literatur saat itu, salah satu peneliti mencatat 4000 naluri manusia, yang berarti seseorang menerapkan label untuk setiap perilaku yang berulang. Sebagai penelitian menjadi lebih ketat dan istilah yang lebih baik didefinisikan, insting sebagai penjelasan untuk perilaku manusia menjadi kurang umum. Dalam konferensi tahun 1960, dipimpin oleh Frank Beach , pelopor dalam psikologi komparatif dan dihadiri oleh tokoh-tokoh di lapangan, istilah ini dibatasi dalam penerapannya. Selama 60 dan 70-an, buku teks masih berisi beberapa pembahasan tentang naluri dalam referensi untuk perilaku manusia.
Ø  Insting adalah kecenderungan sebuah organisme untuk melakukan perilaku tertentu yg spesifik. Pola perilaku yg tetap ini bukanlah hasil belajar dari pengalaman, namun merupakan hasil turunan dari para pendahulunya.   Insting ini dibentuk dari hasil pengalaman jangka panjang para pendahulunya dalam periode tertentu yg kemudian 'dicetak' dalam genetik mahluk itu untuk diteruskan kepada keturunannya.
Ø  Naluri atau insting adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (filogenetik). Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos).
Ø  Insting merupakan kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemuasan dorogan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain disebut insting
Ø  Menurut bahasa, insting berarti kemampuan berbuat suatu tujuan yang dibawa sejak lahir, merupakan pemuasan nafsu, dorongan-dorongan nafsu, dan dorongan psikologis. Insting juga merupakan kesanggupan melakukan hal yang kompleks tanpa dilihat sebelumnya, terarah kepada suatu tujuan yang berarti bagi subjek tidak disadari langsung secara mekanis.
Ø  Insting pada intinya ialah suatu kesanggupan untuk melakukan perbuatan yang tertuju kepada sesuatu pemuasan dorongan nafsu atau dorongan batin yang telah dimiliki manusia maupun hewan sejak lahir. Perbuatan insting pada hewan bersifat tetap, tidak berubah dari waktu ke waktu, sejak lahir sampai mati. Insting pada manusia dapat berubah-ubah dan dapat dibentuk secara intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar